Saturday 6 December 2014

Makalah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

HTML Hit Counters


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Bahan Belajar Mandiri ini membahas tentang hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan konsep dasar ilmu – ilmu sosial untuk mendukung penguasaan keilmuan IPS mahasiswa calon guru kelas sekolah dasar (SD).
            Dalam modul ini anda akan diajak mengenal dan menganalisis pengertian, karakteristik, struktur dan contoh pengembangan ilmu – ilmu sosial untuk pembelajaran IPS. Sehingga dengan mempelajari materi dalam modul ini anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.      Mengkaji Hakikat IPS, studi sosial dan ilmu – ilmu Sosial
2.      Menjelaskan pengertian ilmu – ilmu sosial
3.      Menjelaskan struktur ilmu – ilmu sosial
Semua kemampuan di atas sangat penting bagi semua mahasiswa calon sarjana atau calon guru propesional khususnya dalam mempersiapkan diri dalam penguasaan konsep – konsep dasar IPS dari ilmu – ilmu sosial sebagai bahan untuk pembelajaran di kelas IPS.

B.       Rumusan Maslah
1.      Bagaimana Konsep dasar ilmu – ilmu sosial?
2.      Apa Pengetian Fakta,  konsep dan generalisasi?
3.      Bagaimana keterampilan dasar dalam ilmu – ilmu sosial?

C.      Tujuan
1.      Bagaimana Konsep dasar ilmu – ilmu sosial?
2.      Apa pengetian Fakta,  konsep dan generalisasi?
3.      Bagaimana keterampilan dasar dalam ilmu – ilmu sosial?



BAB II
KONSEP DASAR ILMU – ILMU SOSIAL

A.      IPS, Studi Sosial, Dan Ilmu – Ilmu Sosial
            Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan “Sosial  Studies”  dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara – negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat.
            Namun, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk sekolah dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.

B.       Pengertian Ilmu – Ilmu Sosial
1.        Antropologi
Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan pra-sejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern ini. Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (gathering) pada zaman bercocok tanam dan zaman industri
Para ahli antropologi dapat dibedakan kedalam beberapa spesialisasi :
a.       Ahli Antropologi sosial (Antropologi budaya) mempelajari tentang keompok-kelompok manusia yang pada saat ini menggunakan cara hidup (misalnya budaya) tertentu.
b.      Ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya aspesialisi dalam mengumpulkan segala sesuatu dalam segala aspek budaya  yang ada melalui kerja lapangan.
c.       Ahli antropologi bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan manusia dengan focus kajian pada pengguanan bahasa dalam koteks sosial.
d.      Ahli antropologi fisik (biologi) menggunakan teknik-teknik ilmu pengetahuan dalam studi mahluk hidup maupun yang sudah berupa fosil  dan primat binatang seperti monyet atau kera.
e.       Ahli Arkeologi menggunakan teknik-teknik penggalian dan analisis ilmiah sisa-sisa fisik mahluk hidup untuk merekontruksi cara hidup manusia yang telah musnah.
f.       Ahli Primatologi meliputi ahli antropologi yang mempelajari prilaku kelompok primat  bukan mahluk manusia seperti baboon simpanse dan gorilla.

2.        Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana  langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk emmenuhi keingina-keinginan manusia yang tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus  dibagi kedalam dua bagian, analisis ekonomi dan kebijakan ekonomi. PEmbahasa ini dimulai dengan menerapkan analisis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif)- bagian yang berkaitan dengan studi  kelangkaan yang bersifat ilmiah dan pengalokasian sumber-sumber.
Ilmu sosial ekonomi- bagian yang berhubungan dengan analisis- dibagi kedalam dua bidang utama yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ahli ekonomi mikro mengkaji prilaku individu-individu, persoalan rumah tangga perusahaan dan pasar.Ahli ekonomi makro mengkaji keberfungsian ekonomi secara keseluruhan.

3.        Geogafi
Para ahli geogrfafi mempelajari permukaan bumi da bagaimana manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Para ahli geografi fisik mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim tanah dan sumber-sumber air, penyebaran tanaman dan binatang dan bentuk-bentuk tanah.

4.        Sejarah
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dimasa lampau: politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas, (seperti yang berkaitan dengan seni musik, arsitektur islam, literature) keilmuan dan intelektual. Para sejarawan meungkin mengkhususkan satu atau lebih dari aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer, seni) pada sejarah negara tertentu atau wilayah geografis pada periode waktu tertentu, pada peristiwa-peristiwa penting atau kepribadian orang-orang terkemuka .

5.        Ilmu Politik
Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (Publik Policies) mereka tertarik dengan menggunaan dan pengunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khusunya yang tercermin dalam pemerintahan. Pada saat ini para ilmuwan politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukan hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat.
Bidang khusu ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintahan pusat (nasional), hubungan internsional (politik internasional).

6.        Psikologi
Para ahlipsikologi mempelajari prilaku individu-individu dan kelompok kecil individu.
Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk prilaku manusia dan bukan manusi, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental,  dan secara instink maupun dengan cara dipelajari. Secara tradisi para ahli psikologi telah telah mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, prilaku kelompok, perkembangan kepribadian, dan prilaku abnormal.

7.        Sosiologi
Ahli sosiologi mempelajari prilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia- prilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Kelompok-kelompok dapat mencakup kelompok yang terjadi secara alamiah seperti keluarga, para pekerja yang dala organisasi atu gerakan kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan penelitia ilmiah di dalam laboratorium.

C.      Struktur Ilmu- Ilmu Sosial
Pada kegiatan belajar pertama dan kedua dalam modul ini, Anda telah mengenal dan diharapkan telah memahami hakikat IPS,Pada kegiatan belajar ini akan di bahas bagian dari konsep dari ilmu sosial yakni setruktur ilmu – ilmu soial
Bayangkan bila anda sedang mengajar lalu ada seorang bertanya : ‘’ Bagaimana menurut anda seharusnya mata pelajaran IPS di tingkat sekolah dasar’’? Mungkin jawaban mudahnya dapat di kemukakan bahwa mata pelajaran IPS adalah Ilmu – ilmu sosial.Apabila ada jawaban yang lebih lengkap , maka anda dapat mengemukakan 8 macam disiplin ilmu – ilmu sosial : antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, pisikologi dan sosiologi. Masing – masing struktur disiplin terdiri atas model inkuiri sejumlah pertanyaan dalam metode untuk memperoleh jawaban dan ‘’ body of knowledge’’ yang meliputi fakta, konsep, generalisasi dan teori
Materi pembelajaran IPS ini dipersiapkan sekedar untuk menyegarkan ingatkan dan bukan untuk dihafal.Barangkalidengan konsep – konsep disiplin ilmu yang telah dikenali.


Apa setruktur ilmu – ilmu sosila?
Setiap garis besar struktur diawali dengan tinjauan yang terdiri atas rangkuman ringkasan tentang fokus studi manusia secara umum yang terliput di dalam disiplin dan bidang sepesialis poko di dalam di siplin .
A.    Model inkuiri
1.      masalah yang dipertanyakan
2.      Metode ( alat ) Penelitian.
B.     Struktur Ilmu pengetahuan
1.      Konsep
2.      Generalisasi
Perlu di ingat bahwa uraian di bawah ini adalah setruktur yang bersipat umum. Semua daftar dan konsep pertanyaan, metoda, konsep dan generalisasi tentu saja belum lengkap: Banyak teks sekolah dasar cenderung menjadi angan – angan belaka sementara konsep dan generalisasi belum di laksanakan.
Namun sebelum memeahami lebih lanjut tentang penguasaan konsep terlebih dahulu anda peru memeahami hakikat atau pengertian pokok dari dari setiap disiplin ilmu sosial tersebut . Berikut ini pembahasdan tentang disiplin ilmu – ilmu sosial konsepetual.
Struktur Disiplin Antropologi
1.      Pertanyaan yang di ajukan
·         Apakah hakekat kebudayaan ituh.?
·         Bagaimana bagaian – bagian kebudayaan itu membentuk keseluruhan yang fungsional.?
·         Bagaimana kebudayaan itu mempengaruhi keperibadian anggota masyarakat secara individual.?
·         Bagaimana kebudayan itu saling mempengaruhi satu sama lain.?
·         Bagaimana kebudayaan itu berkembang dan berubah.?
·         Bagaimana kebudayaan itu mempengaruhi hubungan antara umat manusia dengan lingkungan alam.?
·         Bagaimana lingkungan alam itu mempengaruhi kebudayaan.?
Metode Penelitian
·         Observasi tentang pilaku kehidupan disekitar masyarakat manusia ( sering mengacu pada kerja lapangan dan atau obsevasi partisipasi )
·         Wawancara
·         Deskripsi aspek – aspek fisik tentang budaya ( Perkakas, perumah, pakaian,seni )
·         Analisis dokumen -  dokumen tertulis ( seperti, dokumen – dokumen resmi pemerintahan, jurnal – jurnal yang di tulis oleh pendahulu, ukiran batu )
·         Perbandingan antara budaya dengan mengunakan etnografi yang diteli oleh macam – macam ahli antropologi.
·         Analisis bahasa
·         penggalian
·         Analisis fisik dari fosil – fosil dan peninggalan – peningalan kebudayan terdahulu lainnya.
Konsep – konsep Antropologi


 












Generalisasi
·         Dengan kebudayaan ( Suatu sistem kepercayaan, nilai, kebiasaan dan prilaku ) Anggota masyarakat dapat berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungan fisik untuk memperoleh kebudayan dasar hidup.
·         Setiap setiap kebudayan terbentuk dari rangkaian ciri – ciri kebudayaan yang saling berkaitan , dan oleh karena itu perubahan kebudayaan pada satu atau beberapa ciri budaya akan mengakibatkan perubahan pada ciri budaya lainnya.
·         Apabila manusia tidak memiliki kecepatan untuk mengembangkan bahasa yang komplek, maka manusia tidak adapat mengembangkan kebudayaan.
·         Apabila kondisi berubah dengan cepat, maka kebudayaan dapat menyesuaikan diri  dengan perubahan, megabungkan sifat – sifat budaya pinjaman dari kebudayaan lain.
·         Apabila masyarakat mengunakan pembagian keraja ( seperti banyak dilakukan ) maka kebiasaan pembagian kerja itu menurut jenis kelamin.
Antropolog


 





Struktur Disiplin ekonomi
1.      Pertanyaan yang di ajukan.
·      Bagaimana manusia mengalokasikan sumber – sumber yang langka dalam kondisi permintaan yang tidak terbatas.?
·      Bagaimana para konsumen memuntuskan tentang apa dan berapa banyak harus melakukan konsumsi barang.?
·      Bagaimna barang dan jasa yang diproduksi didistribusikan kepada masyarakat kinsmen yang memerlukan.?
·      Bagaimana produktivitas dapat di tingkatkan.?
·      Bagaimna pasar berpotensi agar para pembeli dan penjual dapt menukar barang dan jasa.?
·      Bagaimna hubungan antara jumblah barang yang tersedia, jumlah barang yang di perlukan dan haraga.
2.      Metode Penelitian
·      Analisis data secara matematik dan setatistik dari pemerintah atau dokumen misalnya GNP, angka pengangguran, tingkat kebutuhan dasar dan sensus
·      Survey ( Dari pendapat umum )
·      Studi kasus
·      Pengembangan dan penguji model secara teoristis
·      Perbandingan antar bangsa
·      Konstruksi tabel, bagan dan gafik
·      Penghitungan rasio dan persentase
·      perhitungan jumlah indeks ( indeks harga )
·      Penghitungan rata – rata dan distribusi tentang rata – rata ( Seperti, rata – rata median dan aritemik )
Konsep – konsep ekonomi
Tukar menukar
produktifitas
Saling kergantungan
barang dan jasa
persaingan
konsumen
pembagian tenaga kerja
alat tukar
bank
uang
arus sirkulasi pendapatan
keuntungan
ongkos, harga, untung
monopoli,oligopoly
hak milik
pembayaran
biaya investasi
pendapatan
wirasuasta
pendapatan nasional kasar
( GNP )
 
Kelangkaan
Produsen
Jumlah Permintaan
Jumlah penawaran
Kebutuhan ekonomi
Konsumsi
Upah
Sepesialisasi
pembeli dan penjual
produksi
barang kepentingan umum
penghematan
pasar
bunga
harga kesepakatan
pajak
pengangguran
sistem ekonomi
kemiskinan
barter
pertumbuhan
 
 










Generalisasi
·         Perubahan teknologi sering mengakibatkan peningkatan produktivitas dan perubahan dalam jenis barang yang dihasilkan
·         Alat tukar ( uang ) di perlukan dalam sistem ekonomi yang berdasarkan pada sepesialisasi
·         Harga barang atau jasa mempunyai pengaruh pada keinginan penjual untuk memasuki produksi dan keinginan pembeli untuk menjadi konsumen barang dan jasa.
·         Produsen membawakan sumber sumber  produktif ( sumber daya manusia,  ( sumber daya manusia, sumber – sumber alam dan barang barang modal ) bersama – sama menghasilkan barang dan jasa.
·         Tingkat produktivitas meningkat apabila investasi dalam sumber daya manusia dan atau barang – barang modal meningkat.
Ahli ekonomi terkemuka





Adam smith
Frieddrich engels
Karl marx
Jhon stuart  mill
 

John maynard keynes
Milton friedman
Jhon kenneth galbraith
Barbara ward
 
 


















BAB 3
FAKTA KONSEP DAN GENERALISASI

A.      Pengertian Fakta, Konsep, Dan Generalisasi
Ilmu-ilmu sosial  mengkaji prilaku manusia dalam proses kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial  seperti sejarah geografi , ekonomi dan antropologi , sosiologi, psikologi, sosial, ilmu politik dan pemerintahan, memandang manusia dari sudut pandangnya masing-masing dan menggunakan metode kerja yang  berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya.
Dalam suatu struktur ilmu penetahuan, termasuk didalamnya ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan materi dimulai dari yang paling sempit  sampai kepada yang paling luas, yaitu :
1.    Fakta
Fakta dapat diartikan sebagai suatu informasi atau data yang ada terjadi dalam keidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta menunjuk pada kondisi yang khusus dan keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum).  Pentingnta fakta dalam struktur ilmu pengetahuan  karean fakta dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi.
2.    Konsep
Terdapat dua makna yang dapat kita tangkap bila kita mendengar istilah atau kata “konsep”. Konsep dapat berarti rancangan (draff) atau gagasan (ide). Yang akan kita jelaskan adalah konsep sebagai gagasan.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahan masalah.
Menurut S. Hamid Husen (1995) mengemukakan bahwa :
“ Konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda yang memiliki karakteristik yang sama. Sedangkan Parter menyatakan Bahwa :
“ Konsep itu adalah gagasan – gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh – contoh.
Mengapa konsep begitu penting bagi manusia, karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi. Dalam menentukan kerangka konseptual, seseorang perlu memiliki sifat keterbukaan untuk menempatkan informasi baru yang sedang di hadapi.
Bagaimana konsep diperoleh ? Seseorang harus mengenal, memahami, dan merumuskan data – data yang menjadi ciri / atribut dari suatu konsep. Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi yang di tentukan.

B.       Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “General” yang berarti umum atau menyeluruh. Oleh karena itu generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala atau informasi yang kita terima yang di dukung oleh data dan fakta yang ada.
Fakih Samlawi (1998;9) mengemukakan bahwa :
“ Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna.
Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
Generalisasi mengemukakan sejumlah informasi. Dari Generalisasi tersebut di atas terdapat berupa konsep yaitu :
Konsep pengangguran, Konsep negara, Konsep Kejahatan dan Konsep criminal.
Untuk melihat keterkaitan antara fakta, konsep dan generalisasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :










 







Konsep
 
 
              








Fakta
 
 



Struktur Ilmu Pengetahuan ( Dimodifikasi Model SAVAGE dan ARMSTRONG)
Gambar diatas menjelaskan bahwa untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah besar fakta, membawakan sejumlah konsep untuk mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki keberlakuan atau penerapan yang sangat terbatas kea rah waktu, tempat, dan ruang atau kejadian lain. Sedangkan konsep memiliki daya keberlakuan dan penerapn yang yang lebih luas yang membantu seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi. Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian – kejadian yang akan datang. Karena memiliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan generalisasi lebih bersifat umum (Kurang spesifik) bila dibandingkan dengan fakta.
Yang perlu digars bawahi adalah bahwa fakta, konsep, dan generalisasi semua itu penting bagi manusia. Fakta dapat membedakan contoh konsep dan generalisasi yang lebih spesipik.

C.      Fakta, Konsep, Dan Generalisasi Dalam Ips
1.        Fakta dalam IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar 2004 dikemukakan bahawa IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan negara Indonesia. Fakta sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada kita dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi, maka fakta merupkan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi, dimana ketiga unsur tersebut merupakan bahan kajian dalam IPS.

2.        Konsep Dalam IPS
Kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari – hari. Untuk menyelesaikan suatu masalah kita harus menggunakan berbagai konsep ilmu sosial seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran, dan lain – lain. Tanpa menggunakan konsep itu kita sulit untuk memberikan solusi terbaik dalam masalah tersebut. Dengan menggunakan konsep ilmu sosial untuk memecahkan masalah sosial maka pada akhirnya kita harus mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik kesimpulan atau keputusan sebagaimana hasil penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasi.

3.    Generalisasi dalam IPS
Keterkaitan dan Kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep, dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap generalisasi sebagai latihan saat proses pembelajaran, guru dapat memberikan contoh –contoh generalisasi lain dan sistem mencoba mengemukakan beberapa konsep dan fakta yang mendukung generalisasi tersebut.
D.      Model Pembelajaran Konsep, Fakta, Generalisasi Dalam IPS
            Siswa sekolah dasar sebagai calon- calon ilmuan dikemudian hari, sejak dini harus memahami tentang struktur ilmu pengetahuan yang dawali dengan fakta, selanjutnya membentuk suatu konsep dan dari konsep – konsep membuat suatu generalisasi.
Memahami ketiga unsur tersebut sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas dari unsur fakta, konsep dan generalisasi. Siswa sekolah dasar























BAB IV
KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU – ILMU SOSIAL

A.      Keterampilan Bertanya
            Dalam modul kegiatan ini, anda akan mempelajari keterampilan – kerampilan dasar dalam ilmu – ilmu sosial.Untuk memperoleh informasi tersebut di perlukan upaya tertentu sesuai tingkat dan derajat manfaat dari informasi yang di peroleh, salah satu upaya memeperoleh informasi itu dengan cara mencarinya pada sumber – sumber informasi, baik melalui media elektronika maupun media cetak.
Setelah anda memepelajari modul ini, diharapkan anda memiliki keterampilan dasar dalam ilmu – ilmu sosial, seperti :
1.      Keterampilan bertanya
2.      Keterampilan memperoleh, menganalisis, menyajikan, memanfatkan informasi
3.      Keterampilan menyusun dan menguji generalisasi

B.       Keterampilan Bertanya
            Inti dari setiap komunikasi antar manusia sangat tergantung kepada kemampuannya menyusun dan mengunakan pertanyaan yag di mengerti kedua belah pihak yang berkomnikasi.
Dalam era gelobalisasi seperti saat ini, orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi biasanya diskusi dalam pergaulan, karena memahami inti permasalahan dari hal yang di bicarakan melalaui penggunaan pertanyaan yang di mengerti oleh penerima pertanyaan atau pertanyaan yang lebih efektif.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai agar seseorang guru dapat mengajukan persyaratan dengan menggunakan keterampilan bertanya dengan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Tujuan yang ingin di capai dengan mengajukan pertanyaan antara lain.
1.      Membangkitakan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap suatu pokok bahasan
2.      memusatkan perhatian siswa terhadap mutu pokok bahasan atau konsep
3.      mendiagnosa kesulitan – kesulitan khususnya yang menghambat siswa belajar
4.      mengembangkan cara belajar siswa aktif
5.      memperbaiki kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan
6.      memperbaiki salah pengertian dan salah pemahaman konsep oleh siswa
7.      mendorong siswa mengemukakan pendapatdalam diskusi
8.      menguji dan mengukur belajar siswa
Dengan demikian pertanyaan dapat di susun sedemikian rupa sehingga tugas siswa menjadi lebih jelas dan dapat memilih kata kata dan menyusun kalimat untuk menjawab pertnyaan dari guru.
Jika siswa gagal menjawab atau jawaban kurang sempurna atas pertanyaan yang di ajukan guru, maka guru perlu melakukan antara lain .
1.      Menyusun kembali redaksi pertanyaan dengan makna yang sama.Kegagalan siswa dalam menjawab pertanyaan umumnya karena kegagalan dalam memahami kata – kata atau konsep yang ada dalam pertanyaan
2.      Mengajukan pertanyaan yang sederhana dan relevan dengan pertannyan sebelum, misalnya dengan menunjukan dan menggunakan pengalaman siswa atau pengatahuan yang ada untuk membantu siswa menafsirkan pertanyaan.
3.      Mereview informasi yang di berikan sebelumnya ada kalanya dapat membantu siswa dalam menjawab pertanyaan.

C.      Keterampilan Memperoleh Informasi
Untuk memperoleh informasi dengan melalui membaca buku teks atau buku sumber di perlukan keterampilan membaca yang cukup tinggi.
Untuk dapat membaca yang baik ada beberapa hal yang perlu di perhatikan :
1.      Pahamilah terlebihdahulu tema atau judul yang akan di baca
2.      Bacalah dengan teliti dan pahami makna alenia atau paragrap yang telah di baca.
3.      Catat kata – kata kunci dalam bacaan yang sedang di baca.
4.      Catat Kata – kata sulit yang tidak dimengerti maknanya dan cari dalam kamus atau ensiklopedia
5.      Tarik kesimpulan sementara setiap bab atau bagian yang telah di baca.
Adapun tujuan yang ingin di capai dengan menganalisis data atau informasi dalam suatu penelitan adalah :
1.      untuk mengedintifikasi motif,alasan atu sebab dari suatu kejadian.
2.      mempertimbangakan atau menganalisis informasi – informasi agar diperoleh agar kesimpulan dan generalisasi berdasarkan informasi tersebut.
3.      menganalisis sesuatau kesimpulan atau generalisasi berdasarkan kejian yang dapat mendukung atau menolak kesimpulan atau alasan itu.
Keterampilan menyajikan informasi.
Sekumpulan data informasi yang di peroleh, diolah, dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. data yang diperolah baru akan bermanfaat bagi pihak lain, selain meneliti hendaknya dapat dipaparsajikan dengan sistematis sehingga mudah di terima dan dicerna oleh orang lain. Selengkap apapun informasi yang telah  terkumpul dan diolah dengan baik, namuan karena penyajiannya kurang sistematis dan menarik perhatian orang lain ( pemerhati ), maka data  atau informasi itu  kurang bermakna  dan sulit untuk dipahami oleh pemerhati.

D.      Keterampilan Manfaat Informasi
Dalam suatu kegitan penelitian sosial terdapat beberapa langkah kegiatan yang ditemuh mulai dari mengumpulkan data atau memperoleh data, menganalisis data dan menarik kesimpulan.
Sebagai seorang guru sebenarnya setiap hari  mengadakan  penelitian dengan siswa walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, pada saat mengajar pada dasarnya guru menyampaikan informasi yang telah di milikinya , baik diperoleh dari buku sumber, media masa, maupun dari hasil laporan.


CONTOH BAGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

 













            Dalam memanfatkan informasi untuk merencanakan pembangunan di masa datang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang data atau informasi yang diperoleh antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Informasi hendaklah benar – benar diperoleh oleh sumber yang percaya.
2.      Pengolahan dan analisis data mengunakan teori – teori yang akurat supaya dapat menarik kesimpulan yang lebih objektif.
3.      informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian sehingga hasil penelitannya lebih akurat dan dapat dipercaya.

E.       Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi
Nursid Sumaatmadja (1984) mengemukakan bahwa generalisasi itu merupakan hubungan dua konsep atau lebih dari bentuk  kalimat lengkap yang merupakan pernyataan deklarataif dan dapat  dijadikan prinsip atau ketentuan.
Selanjut Fakih Salawi ( 1998 ) bahwa konsep itu merupakan :
1.      Sejumlah konsep yang memeiliki ketertarikan makna
2.      pertanyaan yentang hubungan diantara konsep
3.      mengungkapkan sejumlah informasi
4.      kebenarannya di tentuakan oleh pembukti
5.      Konsep saat ini akan berbeda dengan konsep yang akan berdatang.
Beberapa contoh generalisasi adalah :
1.      Toko serba ada menjual segala jenis makanan yang dibutuhkan oleh konsumennya.
2.      Sumber daya alam yang tidak bermanfaat, tidak memiliki makanan bagai kehidupan manusia
3.      Tiap masyarakat memiliki peraturan yang tidak tertulis ataupun yang tertulis  yang dapat memberikan pengawasan sosial terhadap tindakan dan tingkah laku para anggotanya.
Suatu generalisasi yang baik harus didukung oleh banyak fakta sehingga kebenarannya dapat diyakini semua orang. Oleh karena itu penyusun dan pengembangan generalisasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah memerukan beberapa ketrampilan dan kemampuan serta latihan.
Terdapat beberapa faktor yang harus di perhatikan bila seseorang ingin menyusun generalisasi yaitu :
1.      Sikap kehati – hatian yang tinggi
2.      didukung oleh fakta dan data yang akurat dan representative
3.      orang yang bersifat objektif dan meninggalkan sifat – sifat objektif
4.      tidak tergesa – gesa melakukannya
Untuk mengetahui apakah generalisasi ituh benar atau tidak maka perlu adanya kegiatan pengujian generalisasi, karena tidak jarang generalisasi yang telah disusun itu keliru dan tidak mewakili semua populasi. Oleh karena ituh dalam menguji sebuah generalisasi perlu memahami dulu beberapa karakteristik berikut :
1.      merupakan kalimat lengkap
2.      merupakan kalimat pernyataan yang deklaratif
3.      merupakan hubungan dari beberapa konsep
4.      konsep pembentukannya memeiliki fakta yang cukup representative di lapangan.
5.      memiliki makna yang universal
Secara umum ada tiga langkah utama dalam menguji kebenaran dalam suatu generalisasi yaitu :
1.      memiliki konsep yang membentuk generalisai itu
2.      membuktikan apakah konsep – konsep itu di dukung oleh fakta – fakta
3.      memeriksa fakta – fakta pendukung konsep, apakah benar – benar ada bukti dilapangan.
  
























MAKALAH
KONSEP DASAR IPS





http://rektor.upi.edu/wp-content/uploads/2011/10/logo-upi.jpg


Disusun oleh :

SITI ROBIAH
NIM :1207238





UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.  Dalam makalah ini kami membahas mengenai Konsep Dasar IPS. 
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.  Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Banjar, Oktober 2014


           Penulis 









DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang..........................................................................................
B.       Rumusan Maslah.......................................................................................
C.       Tujuan .......................................................................................................
BAB II  KONSEP DASAR ILMU – ILMU SOSIAL
A.      IPS, Studi Sosial, Dan Ilmu – Ilmu Sosial................................................
B.       Pengertian Ilmu – Ilmu Sosial...................................................................
C.       Struktur Ilmu- Ilmu Sosial.........................................................................
BAB 3  FAKTA KONSEP DAN GENERALISASI
A.      Pengertian Fakta, Konsep, Dan Generalisasi.............................................
B.       Generalisasi................................................................................................
C.       Fakta, Konsep, Dan Generalisasi Dalam IPS............................................
D.      Model Pembelajaran Konsep, Fakta, Generalisasi Dalam IPS..................
BAB IV  KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU – ILMU SOSIAL
A.      Keterampilan Bertanya..............................................................................
B.       Keterampilan Bertanya..............................................................................
C.       Keterampilan Memperoleh Informasi........................................................
D.      Keterampilan Manfaat Informasi..............................................................
E.       Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi.................................
















No comments:

Post a Comment