Saturday 26 April 2014

Makalah Kesulitan Belajar

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Banjar, Desember 2013

                                                                                       Penyusun








DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................    i
Daftar Isi..........................................................................................................   ii
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................................    1
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................    1
BAB II   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Belajar dan Kesulitan Belajar ..................................................    2
B.     Macam-macam Kesulitan Belajar ..............................................................    2
C.    Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar .................................................    3
D.    Langkah untuk Mengatasi Kesulitan Belajar .............................................    5
BAB III  KESIMPULAN ..............................................................................    7
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................    8


























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar adalah syari’at islam yang menjadi kewajiban bagi seluruh umat islam melalui firman Allah Ta’ala, yaitu ayat yang pertama kali turun dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Oleh karena itu, mau tidak mau, sebagai umat Nabi Muhammad kita harus selalu belajar dan belajar. Terlebih lagi pada usia anak-anak. Karena pada masa itu proses pembelajaran sangatlah mudah diterima atau mendapat respon yang baik dari anak-anak.
Akan tetapi, banyak sekali proses pembelajaran yang dilakukan oleh anak-anak yang dibimbing oleh seorang guru, menghasilkan hanya sedikit perubahan yang dialami oleh anak, bahkan tidak sama sekali. Hal itu disebabkan adanya kesulitan anak tersebut dalam belajar. Tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhinya.
Melalui makalah ini, kami mencoba mendeskripsikan tentang kesulitan belajar yang dialami oleh anak serta langkah untuk mengatasinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari belajar?
2.      Ada definisi dari kesulitan belajar?
3.      Bagaimana bentuk dari macam-macam kesulitan belajar?
4.      Apa penyebab dari kesulitan belajar pada anak?
5.      Bagaimana langkah untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh anak?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Belajar dan Kesulitan Belajar
Menurut Drs. Tadjab, M.A. dalam bukunya Ilmu Jiwa Pendidikan, belajar bisa didefinisikan “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, mengerjakalan sesuatu, melalui berbagai pengalaman-pengalaman yang sebagiannya bersifat perseptual, sebagiannya bersifat intelektual, emosional maupun motorik.”
Pengertian belajar yang lain dikemukakan oleh Fontana. Menurut Fontana (1981), belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
Adapun definisi belajar menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Drs. Wasty Soemanto, M. Pd. Dalam bukunya Psikologi Pendidikan.
Menurut James O. Wittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Menurut Howard L. Kingsley, “Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Adapun kesulitan belajar sendiri, dapat diartikan sebagai hambatan dan gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf integensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.
Jadi, dapat dikatakan kesulitan belajar siswa dapat ditunjukkan oleh adanya hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan tersebut bisa bersifat psikologis, sosiologis maupun fisiologis.

B.     Macam-macam Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar siswa dapat ditunjukkan oleh adanya hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan tersebut dapat bersifat psikologis, sosiologis maupun fisiologis. Hambatan tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa yang dicapai berada di bawah semestinya.
Macam kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang sangat luas, diantaranya :
1.      Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
2.      Learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
3.      Underachiever merupakan siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
4.      Slow learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5.      Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala.

C.    Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Terjadinya proses belajar, atau apakah suatu aktivitas itu memberikan pengalaman belajar, itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut, dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor intern, yang ada dan berasal dari dalam diri pelajar {yang belajar}; dan faktor ekstern, yaitu kondisi dan situasi di luar diri si pelajar.
1.      Faktor internal
a.       Kurangnya bakat khusus untuk suatu situiasi belajar tertentu. Sebagai halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadahuntuk mencapai hasil belajar tertentu. Peserta didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar.
b.      Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan dasar (intelegensia) merupakn wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan.jika kemampuan dasar rendah, maka hasil belajar yang dicapai akan rendah pula, sehingga menimbulkan kesulitan dalam belajar.
c.       Kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar, tanpa adanya motivasi yang besar peserta didik akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Persaingan yang sehat antar individu maupun antar kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
d.     Faktor jasmaniah tidak mendukung kegiatan belajar, seperti gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan lain sebagainya.
e.       Faktor hereditas (bawaan) yang tidak mendukung kegiatan belajar, seperti buta warna, kidal, cacat tubuh dan lain sebagainya.

2.      Faktor eksternal
a.       Faktor lingkungan sekolah yang tidak memadai bagi situasi belajar peserta didik, seperti cara mengajar, sikap guru, kurikulum atau materi yang akan dipelajari, perlengkapan belajar yang tidak memadai, teknik evaluasi yang kurang tepat, ruang belajar yang kurang nyaman dan sebagianya. 
b.      Situasi keluarga yang kurang mendukung situasi belajar peserta didik, seperti rumah tangga yang kacau (broken home), kurangnya perhatian orang tua karena sibuk dengan pekerjaannya, kurangnya kemampuan orang tua dalam memberikan pengarahan dan lain sebagainya.  
c.       Situasi lingkungan sosial yang menggangu kegiatan belajar siswa, seperti pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebudayaan, film, bacaan, permainan elektronik, play station, dan sebagainya.

D.    Langkah untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor kesulitan belajar. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 96-101) langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
1.      Pengumpulan Data
Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banayk informasi. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka perlu diadakan suatu pengamatan langsung yang disebut dengan pengumpulan data.
2.      Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, selanjutnya diadakan pengolahan secara cermat. Dalam pengolahan data langkah yang dapat ditempuh antara lain:
a.       Identifikasi kasus
b.      Membandingkan antar kasus
c.       Membandingkan dengan hasil tes
d.      Menarik kesimpulan
3.      Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan (penentu) mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
a.       Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak (berat dan ringannya).
b.      Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar.
c.       Keputusan mengenai factor utama penyebab kesulitan belajar.

4.    Pragnosis
Prognosis artinya “ramalan”. Apa yang telah ditetapkan dalam tahap diagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya.
5.    Treatment atau Perlakuan
Perlakuan disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut. Bentuk treatment yang mungkin dapat diberikan contohnya bimbingan belajar kelompok, bimbingan belajar individual dan lain-lain.
6.    Evaluasi
Evaluasi disini untuk mengetahui apakah treatment yang telah diberikan tersebut berhasil dengan baik, artinya ada kemajuan, atau bahkan gagal sama sekali. Kalau ternyata treatment yang diberikan tidak berhasil, maka diadakan pengecekan kembali. 



BAB III
KESIMPULAN

Ø  Kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar pada anak. Gangguan tersebut dapat bersifat psikologis, sosiologis, fisiologis.
Ø   Ada beberapa macam kesulitan belajar, antara lain:
1.      Learning Disorder
2.      Learning Disfuntion
3.      Underachiever
4.      Slow Learner
5.      Learning Disabilities
Ø Faktor-faktor kesulitan belajar ada dua, yaitu:
1.      Faktor Internal
a.    Kurangnya bakat khusus untuk suatu situiasi belajar tertentu,
b.    Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik,
c.    Kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar,
d.   Faktor jasmaniah tidak mendukung kegiatan belajar, dan
e.    Faktor hereditas.
2.   Faktor Eksternal
a.    Faktor lingkungan sekolah,
b.    Faktor lingkungan keluarga, dan
c.    Faktor lingkungan sosial.
Ø   Adapun langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar, adalah sebagai berikut:
1.      Pengumpulan data
2.      Pengolahan data
3.      Diagnosis
4.      Pragnosis
5.      Treatkment atau perlakuan
6.      Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, KaryaAbditama, Surabaya, 1994. TIM Bina Insan Mandiri

Drs. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. 


 Drs. Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: KaryaAbditama, 1994), hal. 46
 TIM Bina Insan Mandiri

 Drs. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 104

http://www.psikologizone.com/macam-kesulitan-belajar-siswa/065111779
 Drs. Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: KaryaAbditama, 1994), hal. 51-52  

No comments:

Post a Comment